Traveling di Jepang bak wisatawan domestik: Menginap di Ryokan - Penginapan Tradisional Jepang

Bagi yang traveling di Jepang, mungkin tidak melulu menginap di hotel modern, mungkin ada kalanya menginap di penginapan tradiisional Jepang, yang bernama Ryokan. Sebenarnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menginap di ryokan. Apa sajakah itu? Yuk baca artikel ini hingga tuntas! Dijamin tidak akan kebingunan dan staf ryokan mungkin akan terkesan karena mengerti hal-hal tidak tidak tertulis yang telah kamu kuasai.

Npauli

5/20/20253 min baca

Perhatikan waktu

Waktu sangatlah penting di Jepang. Segalanya serba sudah diatur. Pada saat reservasi biasanya ditanya jam berapa akan check-in, biasanya bisa mulai check-in dari pukul 3 sore. Dan saat check-in, biasanya akan ditanya jam berapa akan makan malam dan sarapan. Mereka akan menyiapkan dan mengatur segalanya dengan rapi.

Beberapa etiket di dalam gedung dan kamar tidur

1. Di depan gedung (saat masuk gedung/ kamar)

2.Di dalam kamar tidur

Ada berbagai cara memasuki gedung penginapan ryokan. Ada cara di mana tamu melepas sepatu dan menggantinya dengan sandal dalam ruangan (slipper) di area depan sebelum check-in, ada juga sepatu bisa dilepas saat memasuki kamar tidur. Jika harus melepaskan sebelum memasuki area front-desk, lepaslah sepatu dan balikkan arah sepatu yang dilepas tadi menghadap ke depan. Jika staff berada di dekatmu, ucapkan "Yoroshiku onegai itashimasu" atau "Arigatou gozaimasu". Harap diketahui bahwa sebaiknya di Jepang pakailah selalu kaus kaki, walaupun itu di musim panas. Jadi saat mengganti sepatu dengan slipper atau sandal dalam ruangan, akan terlihat resik dan bersih, daripada dengan tidak memakai kaus kaki. Slipper yang tersedia di dalam kamar tidur, dapat digunakan dalam gedung, misalnya pada saat pergi ke rotemburo atau saat makan di area makan.

Kamar biasanya bergaya Jepang tradisional. Biasanya tempat tidurnya bukan dengan matras, akan tetapi futon, dihamparkan langsung di atas tatami (lantai khas Jepang). Biasanya futon ini akan disiapkan oleh staff pada saat kita makan malam, dan pagi hari mereka akan melipat kembali. Jadi tamu tidak usah repot-repot menyiapkan futon. Etika lainnya di dalam kamar adalah tidak menginjak ambang pintu, tepian tatami dan zabuton (bantal duduk).

3.Di area tempat makan

Sama dengan cara melepas sepatu, tempat makan pun beragam, tergantung dari masing-masing ketentuan penginapan. Ada yang menyediakan di area makan, bersama dengan tamu lain, ada juga bersifat privat, langsung di kamar tidur, mereka akan menyiapkan dan mengangkut makanan secara bertahap ke atas meja makan. Jika makannya di area makan, harap perhatikan etika berpakaian. Jika tertulis boleh mengenakan yukata (semacam piyama Jepang yang tersedia di lemari kamar), maka boleh mengenakan yukata dengan beralaskan slipper atau sandal dalam ruang. Jika makannya ala buffet, ambillah porsi secukupnya, jangan sampai bersisa. Dan ada makanan tertentu yang tidak bisa dimakan karena hal agama, alergi dll, harap beritahu pihak penginapan sebelumnya, misalnya pada saat reservasi, karena itu akan membantu mereka menyiapkan bahan sebelumnya.

4.Beberapa etiket tempat pemandian umum (Onsen, rotemburo)

Rotemburo, onsen, adalah pengalaman mandi tradisional ala Jepang. Bak pemandian besar, di mana pengunjung bisa berendam bersama. Lokasinya bisa berada di dalam ataupun luar ruangan.
・Jika pemandiannya dipisahkan khusus untuk wanita dan pria, harap jangan mengenakan bikini atau pakain renang.
・Sebelum merendamkan badan di pemandian, sebaiknya bersihkan badan sebelumnya di tempat mandi shower dengan kursi rendah, yang tersedia di sisi onsen.
・Untuk wanita yang berambut panjang, sebaiknya ikat rambut, jangan sampai rambut tergerai dibiarkan mengambang di permukaan air.
・Dilarang mengenakan handuk besar untuk menutupi badan. Jika ingin membawa handuk, bawalah handuk "face towel", sematkan di atas rambut, dan saat beranjak keluar dari bak pemandian, kamu bisa menutupi sebagian badan.
・Saat berendam, dilarang berenang atau berisik. Tujuan mandi berendam adalah untuk relaksasi, bukan malah menjadi ramai mengganggu ketenangan orang lain
・Bagi wanita yang sedang berhalangan, jika sedang berada di hari-hari berat, urungkan saja niat mandi berendam. Jika kondisinya ringan, bisa memakai pembalut atau cup khusus menstruasi.
・Dilarang menggosok gigi di area mandi shower atau bak pemandian. Karena air pemandian bersifat alami, akan terkontaminasi dengan pasta gigi, dll.

Pemberian Tip?

Pada dasarnya memberi tip di Jepang dianggap kurang sopan. Akan tetapi di penginapan, jika ingin mengungkapkan tanda terima kasih kepada staf, boleh memberikan tip dengan kisaran 10% dari biaya akomodasi, misalnya antara 1000 ~ 3000 yen. Masukkan ke dalam amplop, dan serahkan pada saat kita datang di penginapan. Akan tetapi jika ditolak, janganlah menolak agar mereka menerimanya. Berbungkuklah sedikit, atau ucapkan "Arigatou gozaimasu" sebagai tanda terima kasih.