Prinsip Bekerja Orang Jepang yang Patut Ditiru
Ini pengalaman pribadi yang dialami beberapa waktu yang lalu. Saya sangat terkesan dengan totalitas orang Jepang saat bekerja. Ingin mengetahui kelanjutannya? Baca artikel hingga tuntas ya!
Npauli
11/27/20242 min baca
Cara membayar bensin di Jepang
Bagi yang mempunyai mobil di Jepang, pasti sudah hafal cara mengisi bensin di pom bensin. Kebanyakan pom bensin di Jepang adalah self service, tanpa ada staf yang melayani, jadi kita harus mengisi dan membayar sendiri. Sistem pembayarannya pun beragam, ada yang cash dengan cara memasukkan uang tunai ke dalam mesin pembayaran, ada yang pre-paid, ada juga dengan sistem kartu kredit.
Kartu Pre-paid untuk membayar bensin
Untuk mengisi bensin, saya selalu menggunakan kartu pre-paid, di mana saya selalu mengisi uang di kartu tersebut, diusahakan tidak kosong. Karena bentuknya yang sama dengan kartu kredit atau kartu ATM, jadi rentan sekali untuk hilang/ jatuh.
Suatu hari karena buru-buru, setelah selesai mengisi bensin, tanpa saya sadari, kartu tersebut terjatuh di area pom bensin langganan dekat rumah.
Saya sama sekali lupa sampai akhirnya datang lagi waktu untuk mengisi bensin. Sudah dicari di mana-mana tetapi tidak ketemu. Berakhir dengan rasa pasrah dan mengikhlaskan saldo yang tersisa di kartu. (Kartu tersebut bisa digunakan oleh siapa saja karena tidak memakai PIN)
Dan saat mengisi bensin di pom bensin langganan tersebut, saya didekati oleh stafnya yang terlihat ramah dan sepertinya memastikan saya dapat mengisi bensin dengan benar. Saya ditanya,
Staff: "Pembayarannya pakai sistem apa? Sepertinya belum mempunyai kartu? Ini saya beri, gratis kok".
Di situlah awal percakapan yang mencengangkan dan berakhir dengan super happy ending.
Saya: "Iya, saya sebenarnya sudah punya kartu, tapi hilang, saya sudah cari di mana-mana tetapi tidak ketemu. Padahal masih tersisa uang sekitar 4000 yen, lumayan kan?".
Tiba-tiba wajah bapak itu terlihat berseri,
Staff: "Eh, kapan hilangnya? Sebulan yang lalu? Tunggu sebentar ya? ".
Dia pergi ke kantornya seperti mengambil sesuatu. Dan kembali dengan secarik kertas dengan sebuah kartu.
Sambil tersenyum dia menyerahkan kartu tersebut ke saya,dan saya langsung teriak senang.
Saya: "Iya! Ini punya saya! Ini nama saya! (Di belakang kartu saya sudah tuliskan nama dan tanda tangan).
Staff: "Kalau begitu, untuk memastikan kartu ini punya kamu, perlihatkan kartu ID kamu".
Lalu setelah memperlihatkan kartu SIM, dan memastikan bahwa kartu tersebut milik saya, dia menyerahkannya ke saya. Alhamdulillah, Allah Maha Baik.
Dua pesan moral yang dapat diambil dari pengalaman ini
Dua pesan moral yang saya dapatkan di sini. Beberapa hari sebelumnya saya memberi sedekah kepada seseorang, tanpa menuntut kembali atau apapun. Jadi saya makin yakin, rejeki memang sudah diatur oleh-Nya. Jangan ragu untuk berbagi / melepaskan sesuatu, karena jika itu memang hakmu, sesuatu yang sudah kamu relakan / lepaskan secara ikhlas, akan kembali. Bentuknya tidak hanya cash, mungkin saja dalam bentuk berkat kesehatan, keselamatan, dan kebahagiaan.
Pelajaran lain yang saya ambil dari kejadian ini adalah kejujuran dan integritas staff yang bekerja di pom bensin tersebut. Walaupun dia berkata: "Kebetulan saat itu saya yang sedang bertugas dan menemukan kartu itu", tetap bagi saya, orang yang bekerja di Jepang itu sungguh-sungguh serta berdedikasi dan tidak langsung "hijau" saat melihat barang berharga jatuh. Terima kasih ya Pak, sehat selalu dan semoga diberkahi limpahan rejeki dan kebahagiaan.